Isnin, 11 Jun 2012

Sam: Lara Seorang Pencinta

 

Saya membesar ketika D'Llyod cukup popular.

Petikan gitar Bartje van Houten, tiupan flut Andre Gultom, dentuman bass Sangkan Panggabean [Papang], dibantu bunyi keyboards di bawah jejari Budiman Pulungan serta ketukan drums Chairoel Daud, cukup mudah dikenal. Berdasarkan intro, kita tahu itulah D'Lloyd. Kemudian muncullah suara lunak Syamsuar Hashim [Sam]. 

Walaupun beberapa penyanyi, termasuk Alfian dan Emillia Contessa pernah merakamkan lagu Cinta Hampa, persembahan Sam dan rakan-rakan tetap paling enak didengar. Keagungan Tuhan, tetap mendayu lebih baik dipersembahkan oleh D'Lloyd berbanding penyanyi dan band lain. Juga lagu Semalam Di Malaysia. Atau lagi Khayal dan Penyair. [Tiga yang tersebut ciptaan S Effendi dan pernah dinyanyikannya sendiri]. Apa lagilah lagu asal mereka yang kebanyakannya dicipta oleh pemimpin kumpulan, van Houten. Sebut saja, pasti dengan mudah memori saya akan segera menyampaikan bagaimana intro dan lirik lagu tersebut!


Di tempat anda mungkin lain ceritanya. Tetapi bagi saya, pada peringkat remaja dahulu, muzik kumpulan itu hanya mampu dimainkan dengan hampir sempurna secara live oleh Orkes Chandini, Batu 5 Sik. Penyanyinya A Rahman, merangkap gitaris. Beliau selalunya memilih lagu Mengapa Sekejam Itu, Rambut Sama HItam [Rambutmu Rambutku] serta saduran lagu Inggeris Dance Little Lady Dance dengan antara liriknya berbunyi:
alangkah sakit hatiku
kena tipu si gadis manis
....................

Di sekolah, terutama di asrama, Sam dan D'Lloydlah artis pilihan. Semua lagu, kalau dimulakan oleh seseorang, mesti beberapa yang lain akan menyambungnya. Paling tidak, adalah hmmmmm hmmmmnya.

Bagaimanapun keenakan lagu-lagu D'Lloyd hanya terdapat pada album yang diterbitkan dengan dokongan anggota asalnya. Setelah ketiadaan Papang, Budiman dan Andre, persembahan dan rakaman semula oleh anggota baru, termasuk wanita tunggal, Yuyun, sebagai peniup flut, tidak lagi menarik perhatian saya.

Demikianlah saya mengagumi kumpulan yang asalnya dinamakan mengikut tempat kerja awal mereka - Syarikat Perkapalan Djakarta Lloyd.

Setiap perkembangan mereka, terutama ketika muncul di Malaysia saya ikuti.

Masih terbayang bagaimana dalam satu artikel akhbar berbunyi "Sam juga orang Islam" apabila ada gambar penyanyi itu dicium peminat wanita di atas pentas semasa konsert di Stadium Negara pada pertengahan tahun 70-an! Walaupun gambar bekas gincu di pipi penyanyi lain - antaranya M Rizal dan Bagio [Damasutra] pada zaman kemuncak masing-masing -  gambar Sam itu ternyata mencetuskan kontroversi. Semasa itulah. Kalau zaman ini........[Di manakah gadis yang mencium Sam ? Yang pasti kini sudah bergelar nenek!]

Paling dikenang cerita cinta hampa Sam dengan seorang gadis Malaysia... Saya ikuti dengan penuh minat cinta yang tidak kesampaian itu. Makin hiduplah nyanyiannya. Mendayu, berhiba dan terbuai rasanya.

Bagai ada pertautan ketika mendengar Mengapa Harus Jumpa

Mengapakah kita harus berjumpa
Di kala kau telah berdua
Berdosakah diriku kepadanya
Pabila aku mencintaimu

Namun kini apalah dayaku
Semua kini telah terjadi
Walaupun kau sayang kepadaku
Tak mungkin oh tak mungkin


Oh Tuhan yang Kuasa 
Berilah petunjuk-Mu
Betapa pedih kurasakan
Kasihku tak sampai

Kembalilah kau ke-padanya sayang
Biarkanlah kini kusendiri
Doaku selalu menyertaimu
Semoga kau berdua bahagia



Uuuh... uhhhh

dengan Cinta Hampa

Ibarat air di daun keladi
Walaupun tergenang tetapi
Tak meninggalkan bekas
Pabila tersentuh
Dahannya bergoyang
Airpun tertumpah tercurah
Habis tak tinggal lagi


Begitu juga cintamu padaku
Cinta hanya separuh hati
Kau lepas kembali
Nanti di suatu masa
Kau juga akan merasa
Betapa sakitnya hati kecewa
Karena cinta


Bila kau lihat pemuda yang lebih gaya
Cintamupun segera berpindah kepadanya


Tapi biarlah kau cari yang lain
Kan kau buat sebagai korban
Cinta palsu hampa
Nanti di suatu masa
Kau juga kan merasa
Betapa sakitnya hati kecewa karena cinta


dengan Rintihan Hidup
 
Mengapa terjadi di dunia ini
Derita yang pernah kualami
Mungkinkah percobaan bagi diriku
Karena dosa dan kesalahanku

Walaupun apa yang akan terjadi
Akan kutempuh juga hidup ini
Namunku harus dapat menerimanya
Biarpun sampai di akhir nanti

Hanya doa yang dapat kupanjatkan
Agar hidupku nanti kan bahagia
Oh Tuhan mengapa harus terjadi
Rintangan hidup yang kualami
Semua ini hanya datang darimu
Kurela diriku menerimanya

Kurela diriku menerimanya

diikuti Tak Mungkin

Oh tak mungkin tak mungkin aku kembali
Oh tak mungkin tak mungkin ku datang lagi
Cukup sudah kau menyakiti hatiku
cukup sudah kau berdusta padaku


Jangan kau datang lagi
Jangan kau hina lagi diriku ini
Tiada sakit hati tiada arti lagi
walaupun kau sayang pada diriku

Oh tak mungkin tak mungkin aku kembali
Oh tak mungkin tak mungkin ku datang lagi
Cukup sudah kau menyakiti hatiku
cukup sudah kau berdusta padaku

la..la.. la... la..la.. la.. la... 

atau Apa salah dan Dosaku


Haruskah hidupku terus begini
Dengan derita yang tiada akhir
Kemanakah jalan yang harus kutempuh
Agar kubahagia ..aa

Oh Tuhan berikan petunjuk-Mu
Untuk kujadikan pegangan hidupku
Apakah salahku dan apa dosaku
Sampaiku begini ......

Aku tak sanggup lagi
menerima derita ini
Aku tak sanggup lagi
menerima semuanya

Oh Tuhan berikan petunjuk-Mu
Untuk kujadikan pegangan hidupku
Katakan salahku dan apa dosaku
Sampaiku begini


dan Titik Noda

Sore itu langit menjadi gelap
Mendungpun kian menebal
Terdengar tetesan air hujan
Semua menambah kepedihan


Hujanpun turun semakin deras
Begitu juga air matanya
Dia menangis mengenangkan
Dirinya yang ditinggalkan


Kasihnya telah pergi
meninggalkan titik noda
Tinggallah dia kini
Dengan hati yang kecewa


Hapuslah air mata-mu
Jangan ditangisi kisah yang lalu
Sudah suratan ini terjadi
Jangan disesalkan lagi


Sebetulnya saya sedang mendengar lagu-lagu ini ketika mencatat di sini. Sayu mengenang lara hidup seorang yang pernah menyenangkan hati saya semenjak hampir empat dekad.

Sebelum ini, D'Lloyd kehilangan 3 anggota asal. Kini menjadi empat......Lihatlah foto di bawah. Empat dari kanan telah tiada.....
D'lloyd - Mengapa Harus Berpisah
D'Lloyd (dari kiri) :Chairoel Muluk (drums),Bartje Van Houten (gitar),Syamsuar Hasyim (vokal),Papang (bass), Budiman Pulungan (keyboards) dan  Andre Gultom (vokal,flute,saxophone).
Dia telah pergi menghadap Khaliqnya. Hari Sabtu 9 Jun 2012.

Saya membaca belasungkawanya dari ramai orang. Di akhbar dan di blog. Mungkin saya yang paling lambat. Meski tidak pernah bertentang mata, hiba tetap ada. Hanya AlFatihah mampu dihadiahkan serta doa selayaknya untuk insan muslim....

Oh Tuhan yang Kuasa 
Berilah petunjuk-Mu
Betapa pedih kurasakan
Kasihku tak sampai.......

**********************
Aku tak sanggup lagi                                       
menerima derita ini
Aku tak sanggup lagi
menerima semuanya
**********************
Oh tak mungkin tak mungkin aku kembali
Oh tak mungkin tak mungkin ku datang lagi 
**********************

Kesudian anda ke sini amat dihargai. Jangan serik untuk kembali. Terima kasih.

Tiada ulasan:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails